1. Analisis Kebutuhan:
Tentukan skenario aplikasi: Pahami kebutuhan aplikasi spesifik pelanggan, seperti kendaraan listrik, drone, peralatan otomasi industri, dll.
Parameter kinerja: Tentukan parameter dasar motor, seperti daya pengenal, tegangan pengenal, kecepatan, torsi, efisiensi, dll.
2. Spesifikasi Desain:
Berdasarkan analisis kebutuhan, rumuskan spesifikasi desain rinci motor, termasuk ukuran, berat, metode pendinginan, dll.
Pilih bahan dan parameter teknis yang sesuai, seperti jenis magnet, bahan kumparan, metode penggulungan, dll.
3. Desain Prototipe:
Gunakan alat desain berbantuan komputer (CAD) untuk desain dan simulasi motorik terperinci guna memastikan desain memenuhi persyaratan kinerja.
Rancang papan sirkuit dan sistem kendali agar sesuai dengan kebutuhan penggerak motor BLDC.
4. Sampel Pembuatan:
Memproduksi sampel motor dan melakukan pengujian dan validasi awal.
Sesuaikan desain berdasarkan hasil pengujian untuk optimasi.
5. Pengujian dan Validasi:
Melakukan serangkaian pengujian pada sampel, termasuk pengujian kinerja, pengujian keandalan, pengujian lingkungan, dll., untuk memastikan motor beroperasi secara normal dalam berbagai kondisi kerja.
Validasi efisiensi motor, kenaikan suhu, kebisingan, getaran, dan parameter lainnya untuk memastikan semuanya memenuhi persyaratan desain.
6. Persiapan Produksi:
Mempersiapkan proses produksi berdasarkan desain akhir.
Mengembangkan rencana produksi terperinci untuk memastikan kontrol kualitas selama proses produksi.
7. Produksi Massal:
Mulailah produksi massal motor, dengan mengikuti proses produksi dan persyaratan kontrol kualitas dengan ketat.
Lakukan pengambilan sampel secara berkala untuk memastikan setiap batch produk memenuhi persyaratan spesifikasi.
8. Dukungan Purna Jual:
Memberikan dukungan teknis dan layanan purna jual untuk mengatasi masalah apa pun yang dihadapi pelanggan selama penggunaan.
Terus meningkatkan dan mengoptimalkan desain motor dan proses manufaktur berdasarkan umpan balik pelanggan.
Waktu posting: 09 Agustus 2024